Masal surat lamaran seperti undangan nikah? Beneran?
Ya, bener!
Tahu undangan nikah khan? Itu model undangannya sama untuk semua orang yang diundang. Yang beda cuma, nama dan alamat sang penerima undangan!
Lainnya? Sama, gan!
Lho emang nggak boleh nulis surat lamaran seperti itu?
Bukan nggak boleh! Tapi kesannya nggak serius atau bahasa Jawanya nggak niat, alias asal-asalan!
Begini loh sebenarnya, kalo anda mau melamar sebagai petugas admnistrasi atau jadi seorang laboran di lab komputer – kira-kira surat lamaran yang dibuat apakah sama dengan surat lamaran sebagai seorang petugas keamanan atau seorang sales?
Kemudian juga, yang harus dipertimbangkan; Apakah ada hubungan foto kopi sertifikat setumpuk yang isinya cuma menjelaskan sebagai peserta seminar A, B can C, sedangkan seminar itu nggak ada kaitannya sama sekali dengan posisi pekerjaan yang akan dilamar?
Yup, itulah yang dimaksud dengan surat lamaran pekerjaan seperti undangan nikah. Bahkan saya pernah melihat ada yang lebih parah – rupanya sang pelamar sudah punya file (berkas) surat lamaran itu dalam komputer, dan setiap dibutuhkan tinggal nge-print, tetapi sialnya dia lupa mengubah alamat tujuan yang ada dalam surat jadinya nggak nyambung antara alamat yang di amplop. Konyolnya lagi tanggalnya kedaluarsa lagi! Gawat!
Oke deh, kali ini saya ingin memberikan beberapa kesalan umum yang menurut saya seharusnya tidak terjadi dalam membuat surat lamara keja. Rangkuman ini berdasarkan pengamatan saya selama bekerja dan hasil riset di beberapa situs tentang job hunting..